Label: bekam.al hijamah, Nabi, Pengobatan, sunnah, therapy
Afwan,Wajah difoto ana tutup, bagi yang mau membuktikan ini foto Syaikh Yusuf al Qaradhawy atau bukan silahkan mengakses ke aslinya.
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/syaikh-yusuf-qaradawi-umat-islam-tidak-memusuhi-yahudi-tapi-zionis.htm
Syaikh Yusuf Qaradawi: Umat Islam Tidak Memusuhi Yahudi, Tapi Zionis
Cendikiawan dan Ulama Muslim dunia, Syaikh Yusuf al-Qaradawi menegaskan bahwa umat Islam tidak memusuhi orang-orang Yahudi. Umat Islam, kata Qaradawi, hanya menentang gerakan orang-orang Zionis yang ekspansif dan menyebarkan permusuhan.
Qaradawi yang juga mengetuai International Union for Muslims Scholars (IUMS) mengungkapkan hal tersebut saat menerima kunjungan tiga Rabbi Yahudi Neturei Karta yang anti gerakan Zionisme.
Menurut Qaradawi, selama berabad-abad orang-orang Yahudi hidup damai di negara-negara Muslim. “Orang-orang Yahudi adalah orang-orang paling kaya di Mesir dan banyak negara Muslim lainnya. Tidak ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, ” tukas Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya di Qatar.
Pernyataan Qaradawi dibenarkan oleh Rabbi Aharon Cohen, yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi yang tinggal di negeri-negeri Muslim tidak mengalami banyak masalah. Para Rabbi Yahudi Neturei Karta yang mengunjungi Qaradawi, mengenakan lencana bertuliskan “Saya orang Yahudi, bukan Zionis.”
Lebih lanjut Syaikh Qaradawi mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi adalah sama-sama pengikut dua agama Ibrahim. Yahudi yang meyakini kitab suci Taurat yang asli, sangat dekat dengan umat Islam. “Pengikut dua agama ini memiliki ritual dan ajaran agama yang sama seperti, kewajiban sunat bagi laki-laki, memotong hewan dengan cara yang halal, melarang daging babi dan melarang patung-patung diletakkan di dalam masjid atau sinagog, ” papar Qaradawi. Umat Islam dan Yahudi, tambah Qaradawi, sama-sama diburu ketika kekuasaan Islam di Andalusia jatuh.
Di masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama meyakini satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme, pornografi, lesbian dan homoseks serta ketidakadilan.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan Yahudi, untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara Israel yang didirikan di atas puing kehancuran bangsa Palestina. “Umat Islam menentang penjajahan dan gerakan Zionisme yang menindas, bukan orang-orang Yahudinya, ” tegas Qaradawi.
Rabbi Cohen menambahkan, “Yudaisme, yang berdasarkan pada ajaran Taurat yang benar, tidak mengakui Zionisme. Taurat dan Yudaisme tidak membenarkan penjajahan, pembunuhan dan pengusiran orang dari rumah-rumah mereka.”
Zionisme adalah gerakan politik internasional yang berambisi untuk menciptakan tanah air bagi orang-orang Yahudi di Palestina. Gerakan ini berhasil mendirikan negara Yahudi, Israel pada 15 Mei 1948 dengan merampas tanah dan mengusir bangsa Palestina.
Juru Bicara Neturei Karta, Rabbi Yisrael Weiss menyatakan, praktek-praktek yang dilakukan Israel bertentangan dengan ajaran Yudaisme.
Neturei Karta sendiri adalah organisasi yang mewakili ratusan ribu penganut Yahudi Ortodoks di seluruh dunia yang menentang gerakan Yahudi Zionis. Neturei Karta meyakini, berdirinya negara Palestina dan dihapusnya negara Israel akan membawa perdamaian di Timur Tengah.
“Taurat dan sejarah Yahudi mengatakan bahwa suatu hari negara Israel akan runtuh, ” tandas Rabbi Weiss. (ln/iol)
Setelah muncul artikel yang diposting di eramuslim.com (sebagaimana telah kami nukilkan sebelumnya) berkaitan dengan kunjungan rahib-rahib Yahudi ke kediaman Syaikh Yusuf al Qaradhawy, semoga Allah memberinya petunjuk, muncul beberapa posting di berbagai forum dan mailinglist yang sampai informasinya kepada kami tentang takwil para fanatikus Syaikh Yusuf al Qaradhawy ini mengenai sikap beliau tersebut.
Bagi yang memahami polah tingkah Syaikh Yusuf al Qaradhawy selama ini, maka sikap beliau ini tidak asing, bahkan sikap beliau ini hanyalah sebuah pucuk dari gunung es yang bernama “Sikap Persaudaraan Dengan Orang-Orang Kafir”. Ideologi yang seirama dengan ideologi “Wihdatul Adyan (Penyatuan antar Agama)” ini diwarisi Syaikh Yusuf al Qaradhawy dari tokoh idolanya yakni Syaikh Hasan al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin. Saudara kami al Akh Abul Jauza telah menukilkan beberapa bukti berkaitan ini dengan ini dalam blognya , dan kami juga telah menyinggungnya dalam risalah kami Menyingkap Syubhat dan Kerancuan IM yang insya’Allah akan dicetak ulang.
Syaikh Sulaiman bin Shalih al Kharasy pun telah menunjukkan bukti-bukti bahwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy mengulang-ulang pernyataan rasa persaudaraan beliau dengan orang-orang kafir, dalam buku beliau al Qaradhawy fiil Mizan (al Qaradhawy dalam Timbangan). Begitupula Syaikh Ahmad al Udaini dalam bukunya Raf’ul Litsam an Mukhalafatil Qaradhawy lii Syariatil Islam (Menyingkap Topeng Penyimpangan al Qaradhawy atas Syariat Islam). Tidak luput pula dalam kritikan Syaikh Shalih Fauzan al Fauzan atas buku Syaikh Yusuf al Qaradhawy al Halal wal Haram fiil Islam, yaitu yang berjudul al I’lam fii Raddi Halal wal Haram.
Tulisan ini kami susun untuk memberikan catatan kecil atas artikel yang diposting oleh eramuslim.com mengenai Syaikh Yusuf al Qaradhawy dan Yahudi yang kami lihat ada permasalahan di dalamnya.
Catatan Artikel
“Orang-orang Yahudi adalah orang-orang paling kaya di Mesir dan banyak negara Muslim lainnya.Tidak ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, ” tukas Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya di Qatar.
Padahal Allah telah berfirman:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. [al Maidah:82]
“Lebih lanjut Syaikh Qaradawi mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi adalah sama-sama pengikut dua agama Ibrahim.”
Padahal Allah telah berfirman:
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.”(QS. Ali Imran: 67)”
“Sesungguhnya orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini, beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 6)”
“Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nashrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nashrani. Katakanlah : “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya”, Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah : 140)”
“Yahudi yang meyakini kitab suci Taurat yang asli, sangat dekat dengan umat Islam.”
Betul, mereka itulah yang ada di masa Nabiyullah Musa alaihis salam, sedangkan Yahudi-yahudi sekarang ini adalah sebagaimana dikabarkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membantu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya …..”[Al-Maidah : 13]
Bukankah perbedaan keduanya sangatlah jelas?
“Pengikut dua agama ini memiliki ritual dan ajaran agama yang sama seperti, kewajiban sunat bagi laki-laki, memotong hewan dengan cara yang halal, melarang daging babi dan melarang patung-patung diletakkan di dalam masjid atau sinagog, ” papar Qaradawi.
Akan tetapi Syaikh, bukankah Islam dan Yahudi berbeda karena Islam adalah dienut Tauhid sedangkan orang-orang Yahudi menjadikan rahib-rahib mereka sebagai Ilah? Bukankah Allah ta’ala berfirman:
“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata: ‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)
“Di masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama meyakini satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme, pornografi, lesbian dan homoseks serta ketidakadilan.”
Wahai Syaikh, bukankah ketidakadilan dan kedzaliman yang paling besar adalah syirik serta berkata-kata atas Allah tanpa ilmu? Bukankah Yahudi-yahudi melakukan yang demikian ini? Bukankah Allah berfirman:
“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata: ‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)
Dan lihatlah perkataan mereka atas Allah ta’ala:
“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang-orang Nasrani berkata, ‘Al-Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling” [At-Taubah : 30]
Dan Allah memerintahkan orang-orang Ahli Kitab:
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar… “[An-Nisaa : 171]
“Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan Yahudi, untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara Israel yang didirikan di atas puing kehancuran bangsa Palestina. “Umat Islam menentang penjajahan dan gerakan Zionisme yang menindas, bukan orang-orang Yahudinya, ” tegas Qaradawi.”
Padahal mereka akan memerangi kita….
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. [al Baqarah: 217]
Dan dengan penyerangan itu mereka menghalangi kita dari Allah ta’ala:
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan”, Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan” [Ali-Imran : 99] -5]
Ditulis,
Andy Abu Thalib
2009.01.24
http://abuthalib.blogspot.com/2009/01/wahai-syaikhtidakkah-engkau-takut-adzab.html
http://abuthalib.blogspot.com/2009/01/wahai-syaikhtidakkah-engkau-takut-adzab_24.html
Label: ikhwanul muslimin, mengenal, siapa yusuf Qardhawi, ulama
Dikutip dari sebuah blog,sebuah catatan yang menarik untuk dibaca dan diketahui...
Selama serangan Israel ke Lebanon dan “perang melawan teror” Zionis, dunia Islam menjadi pusat perhatian di setiap rumah warga Amerika. Saya melihat pembunuhan, kematian dan kehancuran yang menimpa Lebanon, tapi saya juga melihat sesuatu yang lain: Saya melihat Anda. Saya tidak bisa menolong, tapi yang menjadi perhatian bahwa setiap perempuan yang saya lihat selalu menggendong bayi atau anak-anak disekelilingnya. Meskipun mereka berpakaian sederhana, kecantikan mereka tetap bersinar. Tapi bukan sekedar kecantikan lahiriah. Saya juga merasakan keanehan dalam diri saya: saya merasa iri. Saya merasa tidak senang atas kejadian mengerikan dan kejahatan perang yang rakyat Lebanon derita dan menjadi target oleh musuh kita bersama. Tapi saya hanya bisa mengagumi kekuatan, kecantikan, kesederhanaan, dan lebih dari itu, kebahagiaan kalian.
Catatan:Dipublikasi ulang tanpa izin
http://ejajufri.wordpress.com/2009/11/10/surat-dari-seorang-kristiani-untuk-wanita-muslim/
Label: kejujuran, seorang kristiani, Surat, untuk muslimah
(dari berbagai Kitab Hadits : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Mu’jam Kabir dll)
سُئِلَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ كَسْبِ الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ فَأَمَرَ لَهُ بِصَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ أَهْلَهُ فَوَضَعُوا عَنْهُ مِنْ خَرَاجِهِ وَقَالَ إِنَّ أَفْضَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ أَوْ هُوَ مِنْ أَمْثَلِ دَوَائِكُمْ
Dari Anas bin Malik r.a,(ditanya) mengenai Hijamah, beliau berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah ber-bekam/hijamah dan memrintahkan keluarga beliau dan Rasulullah bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan Hijamah.Hadit dari Ibnu Abi Umar juga menyebutkan demikian(Shahih Muslim 1577)
عَنْ أَبِي رَجَاءٍ، عَنْ سَمُرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"أَفْضَلُ مَا تَدَاوَى بِهِ النَّاسُ الْحِجَامَةُ". المعجم الكبير الطبراني
Dari Abi Raja’, dari Samurah r.a. berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang manusia lakukan adalah dengan Hijamah. (Mu’jam Kabir – At Thabrani)
عَنْ مُعَاوِيَةَ بن قُرَّةَ، عَنْ مَعْقِلِ بن يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"الْحِجَامَةُ يَوْمَ الثُّلاثَاءِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ مِنِ الشَّهْرِ دَوَاءٌ لَدَاءِ سَنَةٍ" معرفة الصحابة لأبي نعيم الأصبهاني(1) الحجامة : نوع من العلاج بتشريط موضع الألم وتسخينه لإخراج الدم الفاسد منه
Dari Muawiyah, dari Ma’ql bin Yassar r.a, berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Hijamah pada hari selasa atau tanggal 17 adalah pengobatan yang disunnahkan(Ma’rifatu Shahabah dan Mu’jam Kabir At Thabrani)
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ وَهَوْذَةُ حَدَّثَنَا عَوْفٌ حَدَّثَنَا شَيْخٌ مِنْ بَكْرِ بْنِ وَائِلٍ فِي مَجْلِسِ قَسَامَةٍ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى سَمُرَةَ وَهُوَ يَحْتَجِمُ فَقَالَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ خَيْرِ دَوَائِكُمْ الْحِجَامَةَ
Sesungguhnya sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Hijamah(Musnad Ahmad)
عن معقل بن يسار ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « الحجامة يوم الثلاثاء لسبع عشرة من الشهر ، دواء لداء سنة » القول في البيان عن معاني هذه الأخبار إن قال لك قائل : ما أنت قائل في هذه الأخبار التي رويتها لنا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، من ندبه أمته إلى الحجامة ، وقوله عليه السلام : « ما مررت بملأ من الملأ الأعلى إلا أمروني بالحجامة ، وقالوا : مر أمتك بالحجامة » ، وقوله صلى الله عليه وسلم « احتجموا لخمس عشرة ، وسبع عشرة ، وتسع عشرة ، وإحدى وعشرين »
Dari Muawiyah, dari Ma’ql bin Yassar r.a, berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Hijamah pada hari selasa atau tanggal 17 adalah pengobatan yang disunnahkan. Dijelaskan bahwa diceritakan mengenai Pengobatan dengan Hijamah dan dikatan bahwa : Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak diperintah oleh Para Malaikat pada Malam Isra kecuali mereka (para Malaikat) itu berkata : Kerjakan Hijamah ya Muhammad .” dan mereka (para Malaikat) itu juga berkata Perintahkan Umatmu ber-hijamah. Rasulullah bersabda: Hendaklah ber-hijamah/ber-bekam pada tanggal 15, 17, 19 dan 21”.(Ma’rifatu Shahabah dan Mu’jam Kabir At Thabrani)
عن ابن عباس ، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، قال : « خير يوم تحتجمون فيه سبع عشرة وتسع عشرة وإحدى وعشرين » ، قال : « وما مررت بملأ من الملائكة ليلة أسري بي إلا قالوا : عليك بالحجامة يا محمد » مسند عبد بن حميد
Dari Ibn Abbas r.a, dari Rasulullah bersabda: Sebaik-baik hari untuk Hijamah adalah pada tanggal 17, tanggal 19 dan 21.” Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak diperintah oleh Para Malaikat pada Malam Isra kecuali mereka (para Malaikat) itu berkata : Kerjakan Hijamah ya Muhammad .”(Musnad Abd bin Hamid)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ فِي رَأْسِهِ
Dari Ibn Abbas r.a, bahawa Rasulullah pernah dihijamah di kepala beliau(Shahih Bukhari – Bab Bekam di Kepala)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"إِنْ يَكُنْ شَيْءٌ يُطْلَبُ بِهِ الدَّوَاءُ، وَيَنْفَعُ مِنَ الدَّاءِ، فَإِنَّ الْحِجَامَةَ تَنْفَعُ مِنَ الدَّاءِ، فَاحْتَجِمُوا فِي سَبْعَ عَشْرَةَ، أَوْ تِسْعَ عَشْرَةَ، أَوْ إِحْدَى وَعِشْرِينَ" المعجم الكبير الطبراني عن ابن عمر ، قال له : يا نافع ، تبيغ (1) بي الدم فابغني حجاما (2) ، ولا تجعله صبيا ولا شيخا كبيرا ، فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم ، يقول : « الحجامة (3) على الريق فيها شفاء وبركة ، وهي تزيد في العقل ، وتزيد في الحفظ ، وتزيد الحافظ حفظا » تهذيب الآثار للطبري __________(1) التبيغ : هيجان الدم واضطرابه في الجسد(2) الحجام : من يعالج بالحجامة وهي تشريط موضع الألم وتسخينه لإخراج الدم الفاسد من البدن(3) الحجامة : نوع من العلاج بتشريط موضع الألم وتسخينه لإخراج الدم الفاسد منه حدثنا عبيد الله بن عمرو ، عن زيد ، عن محمد بن قيس النخعي ، عن أبي الحكم البجلي ، قال : دخلت على أبي هريرة وهو يحتجم ، فقلت : تحتجم يا أبا هريرة ؟ ما احتجمت قط ، فقال أبو هريرة : أخبرنا أبو القاسم صلى الله عليه وسلم « أن جبريل أخبره أن الحجامة من أفضل ما يتداوى به الناس » تهذيب الآثار للطبري
“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah.”
Shahih Sunan Abi Daud, Al Albany, 2/731
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah.”
Hadits Shahih menurut syarat Asy-Syaikhany, Al Albany menshahihkannya dalam As-Silsilah As- Shahihah, 1053. Lihat pula Musnad Ahmad.
“Pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah hijamah.”
Muttafaq Alaihi; Al Bukhary, 5696; Muslim,1577
Para malaikat pun menyampaikan wasiat hijamah. Rasulullah SAW bersabda,
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat kecuali mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan hijamah’.”
Diriwayatkan Ibnu Majah dan At-Tirmidzy, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,5671,5672.
“Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia.”
Shahihul Jami’, 218, Menurut Al Albany, ini hadis Shahih
Jadi, para malaikat pun menyampaikan kepada Nabi SAW tentang keutamaan hijamah. Lalu siapakah yang memberitahukan keutamaan hijamah itu kalau bukan Allah? Siapakah yang mengetahui hal gaib kalau bukan Allah?
Inilah yang dapat kami pahami dari sabda Nabi SAW. Kemudian ketika hal itu kami praktikkan, maka kami melihat keajaiban yang mencengangkan, yang tidak dibenarkan kecuali oleh hati yang dipenuhi keyakinan, lalu lidahnya berucap, “Benar engkau wahai Rasulullah, tentang apa yang engkau beritakan.”
Banyak penyakit yang tidak mampu ditangani oleh ilmu medis modern dan para dokter angkat tangan untuk menyembuhkannya. Tapi justru penyakit itu sembuh berkat pengobatan ala-Nabi.
Hal yang sama juga disaksikan orang-orang non Muslim. Ada seorang yahudi Amerika yang jatuh sakit terkena kanker tulang. Para pakar medis yang menanganinya memvonis bahwa ia harus menjalani amputasi. Tapi setelah dia menjalani pengobatan ala-Nabi, maka Allah memberikan kesembuhan kepadanya, sehingga dia menyatakan masuk Islam.
Dengan begitu hijamah menjadi sebab kesembuhan badan dan bahkan menjadi kesembuhan hati. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah Salallohu`alaihi wasallam.
Label: al hijamah, anjuran, bekam, Hadits, sunnah